Oleh
Martin Manurung
Sungguhlah
saat ini merupakan momen yang paling berbahagia bagi kita, seluruh kader,
pengurus dan keluarga besar Garda Pemuda NasDem. Karena hari ini, Garda Pemuda
NasDem dari seluruh Indonesia kembali bersama untuk menyatukan hati, pikiran
dan komitmen kita bersama sebagai tanda cinta dan dedikasi kita kepada
organisasi ini.
Dan
kali ini, kita duduk bersama untuk suatu forum rapat tertinggi dalam peraturan
dasar dan peraturan rumah tangga organisasi kita, yaitu KONGRES PERTAMA GARDA
PEMUDA NASDEM…!
Tak
salah pula, bila saya menyebutkan bahwa di antara kita semua yang hadir pada
saat ini, mungkin saya adalah orang yang paling berbahagia di ruangan ini.
Sebagai Ketua Umum yang telah melayani dan berbakti selama 5
tahun ini, maka pada hari ini bolehlah saya katakan bahwa ibarat seorang
pelari, saya kini tersenyum dan melihat pita melintang telah tepat berada di depan
saya dan saya akan memasuki finish line dalam
kepemimpinan saya di Garda Pemuda NasDem.
Tetapi,
sebuah cerita tentu harus dimulai dari awalnya. Kita yang hadir di ruangan ini,
di organisasi ini, di Kongres ini, bahkan saya yang berdiri di hadapan Anda
sekalian ini, berawal dari sebuah AMANAT.
Amanat
itu adalah sebuah TUGAS yang 5 tahun lalu, di sebuah pertemuan serius namun
santai, kala sore hari, bertempat di Pulau Bali, diberikan oleh Bapak Surya
Paloh sebagai Ketua Umum Ormas Nasional Demokrat kepada saya untuk memulai
pembentukan sebuah organisasi kepemudaan yang mengusung spirit Restorasi
Indonesia. Bahkan, sore itu pula Pak Surya Paloh langsung memberikan namanya:
GARDA PEMUDA NASDEM.
Tak
lama setelah pertemuan serius namun santai di sore hari itu, kita
mendeklarasikan organisasi ini di Balai Kartini pada 14 Juli 2011. Sejak itu,
hingga Kongres ini, organisasi ini bertumbuh, mengepakkan sayapnya, tak
ketinggalan pula tantangan dan hambatan yang harus dihadapinya.
Ada sebagian yang pergi namun banyak pula yang datang untuk
bergabung membesarkan organisasi ini bersama-sama. Selama memimpin organisasi
ini, saya menyaksikan kebenaran dari pepatah: patah tumbuh hilang berganti, hilang
satu tumbuh seribu.
Amanat
Bapak Surya Paloh itulah yang sampai kini kita pegang teguh dan menjadi dasar
dari semangat kita di Garda Pemuda NasDem. Sebagai anak-anak muda, tentu kita
dan KHUSUSNYA SAYA, banyak melakukan kesalahan, kekurangan dan kealpaan.
Tetapi
hal yang tak boleh ditinggalkan oleh kita anak muda adalah: keuletan, keteguhan
dan kesetiaan mengemban amanat! Karena amanat berarti kepercayaan DAN
kepercayaan haruslah berbuah kesetiaan.
Garda
Pemuda NasDem haruslah dicatat dalam sejarah sebagai barisan pemuda yang sadar
atas arti sebuah amanat dan kepercayaan itu.
LIMA tahun perjalanan Garda Pemuda NasDem telah membangun
karakter itu pada organisasi kita. Jika pada awal kelahiran Republik, Bung
Karno membangun Nation and Character Building, maka kita pun di awal
kelahiran organisasi ini ingin membangun Organisation and Character Building kita sebagai organisasi yang teguh, setia
dan mandiri.
Dengan
segala keterbatasan kita sebagai anak-anak muda, kita memutar otak, mencari
ilmu serta memikirkan cara untuk tetap menggerakkan organisasi kita. Semangat
kebersamaan yang selama ini telah kita bangun membuat kita saling melengkapi
kekurangan kita masing-masing sebagai manusia.
Di Garda Pemuda NasDem kita belajar bahwa sungguh benarlah bahwa
organisasi tidak bisa digerakkan oleh kemampuan seorang superman, tetapi oleh
kebersamaan dan kolektivitas kita semua sebagaiordinary man; orang-orang biasa.
Di
Garda Pemuda NasDem kita belajar budaya organisasi untuk saling membangun.
Kekurangan yang dimiliki seorang kawan, bukan justru kita umbar melainkan kita
isi. Dan kelebihan yang ada pada diri kita bukan untuk merendahkan orang lain,
melainkan membangun kawan kita yang lain.
Dan untuk itu, saya sebagai
Ketua Umum berterimakasih kepada seluruh kader dan pengurus Garda Pemuda NasDem
di seluruh Indonesia karena saya telah mengalami itu semua bersama-sama Anda
sekalian!
Sungguh
pengalaman yang sangat berharga. Sekali lagi saya ucapkan: terimakasih Garda
Pemuda NasDem..!
KINI,
Garda Pemuda NasDem harus menatap masa depan baru, tantangan baru dan tentunya
juga menyelesaikan tugas-tugas restorasi yang belum selesai.
Partai
kita mengusung Gerakan Perubahan, karena tiada yang abadi selain perubahan itu
sendiri. Perubahan tak harus ditakuti karena sejatinya perubahan tak bisa
dihindari!
Perubahan
harus dihadapi! Dan karena itu, ketimbang menghindarinya, kita harus menyiapkan
diri untuk perubahan itu sendiri!
Saya
menyadari itu sejak awal saya memimpin organisasi ini, bahwa suatu saat yaitu
seperti saat ini, perubahan itu akan datang. Dan saya, sejak semula mengatakan
bahwa saya hanya akan mengemban amanat ini untuk satu periode saja.
Untuk
itu, saya sebagai Ketua Umum sudah memikirkannya bahkan merancang agar
perubahan itu terjadi dalam suatu semangat yang lebih baik, harapan yang lebih
baik akan masa depan organisasi kita yang juga lebih baik.
Perubahan
yang telah dipikirkan dan dirancang itu jauh lebih baik daripada perubahan itu
datang sebagai suatu kondisi dimana kita justru mengelak dan menghindarinya.
Kita
belajar dari sejarah bahwa bangsa-bangsa yang kini memiliki peradaban yang maju
sejatinya berawal dari kemauan dan kemampuan bangsa itu mengelola perubahan
demi perubahan yang harus dilakukan oleh bangsa itu dalam menghadapi tantangan
dan semangat jaman yang baru.
Di
sinilah kita sebagai anak-anak muda hendak mempraktikkannya di dalam organisasi
kita sendiri. Kita ingin menjadi tunas-tunas muda bangsa yang berani menghadapi
perubahan dan mengelola perubahan itu untuk sesuatu yang jauh lebih baik dan jauh
lebih hebat lagi di masa mendatang.
Perubahan yang dihadapi dan dikelola, akan membuat kita mampu
membangun banyak hal yang lebih hebat, tanpa meninggalkan dasar-dasar yang baik
yang telah ditinggalkan oleh generasi sebelumnya. Kita ingin membangun yang
hebat dan memugar yang baik. INILAH SEJATINYA YANG DINAMAKAN “RESTORASI”.
Hal-hal
penting terkait dengan perubahan di organisasi kita, telah saya uraikan secara
panjang lebar dalam Rakernas yang telah kita selenggarakan di Regional 1 di
Medan, Regional 2 di Surabaya dan Regional 3 di Manado. Tak perlu saya uraikan
lagi pada kesempatan ini.
Pada
kesempatan yang baik ini, ijinkan saya membagikan kepada kita semua
tantangan-tantangan yang akan kita hadapi sebagai suatu organisasi kepemudaan
dari sebuah partai politik baru yang mengusung semangat gerakan perubahan.
PERTAMA, tantangan politik kita
ke depan adalah politik keteladanan.
Saudara
sekalian, keteladanan tak bisa dibangun dalam satu malam. Tidak ada keajaiban
yang bisa kita harapkan terjadi untuk suatu keteladanan. Keteladanan adalah
sebuah proses yang harus dibangun dan senantiasa ditanamkan dalam karakter
anak-anak muda.
Garda
Pemuda NasDem memandang segenap riuh rendah dalam politik keseharian kita hari
ini adalah karena defisitnya kualitas keteladanan dalam politik Indonesia.
Karena itu, saya mengharapkan agar Garda Pemuda NasDem ke depan terus menerus
menanamkan politik nilai yang membentuk karakter yang baik bagi
pemimpin-pemimpin bangsa di masa mendatang.
Kita ingin menjadi contoh bahwa Indonesia di masa depan, ketika
kita menjadi pemimpin-pemimpinnya, akan memiliki karakter yang lebih baik dari
generasi sebelumnya! Kita harus menjadi generasi politik baru yang berpolitik par-excellence.
KEDUA, bangsa kita membutuhkan
kepemimpinan politik yang mampu menggerakkan.
Kita
menyaksikan bahwa semangat zaman kini telah memasuki perubahan paradigma bahwa
kita tak hanya memerlukan kepemimpinan politik yang kuat, melainkan juga mampu
menggerakkan. Saat ini kita menyaksikan bahwa seorang pemimpin harus ikut bersama
dengan yang dipimpinnya menuju target yang ingin dicapai bersama. Inilah
kepemimpinan yang menggerakkan.
Garda
Pemuda NasDem sebagai organisasi kepemudaan Partai NasDem ikut berpartisipasi
untuk melahirkan kepemimpinan baru bagi bangsa di masa mendatang. Di sinilah
Garda Pemuda NasDem harus mengambil peran membentuk kualitas kepemimpinan
politik yang mampu menggerakkan. Semuanya ini agar bangsa Indonesia di masa
mendatang akan memiliki kualitas kepemimpinan yang lebih baik dan itu lahir
dari kader-kader Garda Pemuda NasDem.
KETIGA, bangsa kita butuh
generasi baru yang tetap sadar akan nilai-nilai ke-Indonesian-nya.
Tantangan
kemajuan adalah pencarian jati diri. Kita tengah menyaksikan saat ini dimana
kemajuan dari bangsa-bangsa di dunia seringkali diiringi dengan pencarian jati
diri. Bahkan, pencarian jati diri itu bahkan seringkali dilakukan dengan
cara-cara kekerasan yang kita kenal dengan radikalisme dan terorisme.
Kemajuan
dan modernisasi tanpa jati diri, ibarat sebuah bentuk tanpa hakikat. Ibarat
sebuah tubuh tanpa roh.
Untuk
itulah, Garda Pemuda NasDem yang memiliki semboyan: “Kehormatan, Pengabdian dan
Tanah Air” adalah organisasi yang sejak lahirnya dimaksudkan untuk menanamkan
kembali jati diri bangsa Indonesia untuk semua anak-anak muda. Kita boleh
semakin maju, kita boleh semakin modern, dan untuk itu kita harus tahu untuk
apa kita maju dan untuk apa kita semakin modern.
Inilah
tiga tantangan yang harus dijawab oleh Garda Pemuda NasDem ke depan. Untuk itu,
saya meminta kepada seluruh peserta Kongres 1 ini untuk bersama-sama kita
rancang dan gerakkan organisasi yang kita cintai ini untuk semakin mampu
menjawab tantangan masa depan.
Ingatlah:
MASA DEPAN ADALAH MILIK KITA.
SELAMAT
BERKONGRES YANG PERTAMA GARDA PEMUDA NASDEM BANGKIT, BERSATU, BERJUANG! DEMI
KEHORMATAN, PENGABDIAN DAN TANAH AIR INDONESIA DPP GARDA PEMUDA NASDEM
Martin
Manurung
Ketua
Umum
2011-2016
sumber (www.partainasdem.id)
0 komentar:
Posting Komentar