PASURUAN – Ketua Komisi II Joko Cahyono
mengkritik Satgas Pencegahan dan Pemberantasan Coronavirus atau COVID-19
Kabupaten Pasuruan yang tidak pernah transparan selama ini.
Pria yang juga menjabat sebagai anggota Pansus
Pencegahan dan Pemberantasan COVID-19 ini menilai Satgas kurang jujur dalam
menyampaikan informasi ke masyarakat.
Bagi dia, ada kesan yang sengaja ditutupi
selama ini. Ia meminta Satgas untuk lebih terbuka terhadap informasi masyarakat
Pasuruan yang masuk dalam kategoru Orang Dalam Pemantauan (ODP) , Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) ataupun memang sudah positif COVID-19.
“Kalau saya boleh berpendapat, seharusnya hari
ini Satgas sudah membuka data ODP, ataupun PDP per kecamatan. Jadi masyarakat
mendapatkan informasi yang sangat jelas. Selama ini kan informasinya masih
secara umum belum detail,” kata dia, Kamis (9/4/2020).
Ia menilai, informasi itu sangat penting untuk
diketahui khalayak luas. Sekalipun, tidak dijelaskan identitas jelanya. Misal
identitas, alamat rumah dusun, desa dan namanya siapa. Data kecamatannya saja
cukup.
“Saya kira data itu sangat penting, sebab
masyarakat bisa waspada dari dirinya sendiri. Minimal mereka bisa melakukan
upaya mitigasi sendiri semisal ada data konkret di kecamatan mana ODP dan
PDPnya berapa. Mereka bisa mencegah terjadinya penyebaran virus ini,” tambah
dia.
Ia mengatakan, penyampaian informasi terkait
data ODP atau PDP di tingkat kecamatan ini bukan menjadi aib ataupun keputusan
yang salah.
Dikatakan Joko, banyak daerah lain yang sudah
membuka data sampai tingkat kecamatan, bahkan hampir seluruh kabupaten dan kota
di Jatim sudah melakukannya.
“Jangan takut masyarakat itu panik ketika
melihat data sebaran virus ini. Saya kira itu justru logikanya terbalik. Dibuka
saja, masyarakat bisa tahu dan bisa lebih berhati – hati. Ini juga akan
memudahkan kinerja satgas untuk sosialisasi,” jelasnya
Ia menerangkan, semisal ada masyatakat yang
tinggal di sebuah kecamatan dan kebetulan kecamatan ini ODP ataupun PDP sudah
banyak, mereka akan sadar dan mereka akan membatasi diri untuk mengurangi
keluar rumah.
“Saya kira kalau masyarakat sudah paham apa
yang harus dilakukannya. Misal kecamatannya sudah kritis, mereka bisa melakukan
segala upaya untuk mengantisipasi dan bisa lebih ekstra berhati – hati,” tutup
pria yang menjabat sebagai Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Pasuruan. (ali)
0 komentar:
Posting Komentar