Massa kampanye
dalam pemilihan legislatif dan pemilu presiden 2019 sudah digelar, media massa
menjadi alat kampanye menggunakan media sosial lebih efektif ketimbang baliho
dan spanduk. Orang yang relatif terdidik dan well inform ini tidak akan percaya
isi baliho atau spanduk, tapi lebih percaya pada perkataan teman atau koleganya
di media sosial.
Sektretaris
DPD Partai NasDem Kabupaten Pasuruan Nanang Purnomo, S.Sos memberikan arahan
kepada kakak-kakak dan kader NasDem Kabupaten Pasuruan guna untuk memahami
kekuatan media saat ini dalam proses kampanye 2018-2019.
Di sini
dapat dikatakan bahwa setiap orang dapat berpengaruh bagi orang lain. Maka,
secara berseloroh, di media sosial tidak lagi berlaku one man one vote, tetapi
satu orang bisa memiliki kekuatan setara puluhan, ratusan, atau ribuan lebih
orang.
“ Inilah
kelebihan media sosial: efektif sebagai sarana pertukaran ide. Penyebaran
berbagai ide, termasuk isi kampanye via media sosial, berlangsung amat cepat
dan hampir tanpa batas. Di Twitter, misalnya, hanya dengan men-twit, informasi
tersebar luas ke seluruh follower, begitu seterusnya “ Ungkap Nanang Purnomo
kepada tim media Center di DPD Partai NasDem Kab. Pasuruan.
Bahkan ia
menjalaskan kepada tim media center Efektivitas media sosial tidak hanya karena
jumlah penggunanya yang masif. Karakteristik media sosial sendiri juga
merupakan kekuatan. Media sosial sarana untuk komunikasi di mana setiap
individu saling memengaruhi. Setiap orang memiliki pengaruh ke sekelilingnya.
“ Pengguna
media sosial yang well inform dan terdidik ini tidak mudah dibohongi, tapi
mudah terpengaruh dan simpati pada hal-hal yang membuat mereka tersentuh. “
tutup Nanang Purnomo.
Ketenaran
dan kekuatan politik yang sekarang menempel pada Jokowi, misalnya, disumbang
besar oleh perbincangan di media sosial yang mengarah pada kekaguman setiap
orang pada keotentikan dan keseriusan Jokowi selama ini dalam mengurus rakyat. (dzie)
0 komentar:
Posting Komentar