PASURUAN
(14 Mei): Dipilihnya Hotel Permata Biru menjadi lokasi karantina pasien
terpapar Covid-19, membuat warga Dusun Sumberwekas, Desa Lumbangrejo, Kecamatan
Prigen, Kabupaten Pasuruan, resah dan was-was. Mereka khawatir karyawan yang
masih bekerja di hotel itu tertular Covid-19.
“Ada
17 karyawan yang masih bekerja di hotel. Setiap hari mereka juga masih pulang
ke rumahnya. Ini yang dikawatirkan dapat menular ke keluarganya,” ungkap Kepala
Desa Lumbangrejo, Sucipto kepada nusadaily.com.
Warga
Prigen was-was sekaligus khawatir. Namun kekhawatiran warga ini dapat
dinetralisasi bahwa penanganan pasien yang dikarantina dilakukan sesuai
protokol kesehatan.
“Pasien
isolasi mandiri merupakan paramedis dan keluarganya. Sebanyak 19 orang ini akan
menjalani isolasi mandiri selama 14 hari,” jelas M Hayat, Humas RSUD Bangil
dikutip induk imperiumdaily.com ini.
Selama
masa karantina, karyawan hotel Permata Biru tidak berhubungan langsung dengan
pasien. Karyawan hanya membantu pelayanan kebutuhan sehari-hari para pasien.
Ketua
Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan yang juga Ketua DPD NasDem Kabupaten
Pasuruan, Joko Cahyono menyatakan pemilihan lokasi karantina itu sudah melalui
pertimbangan yang matang. Untuk meminimalisasi keresahan masyarakat, pihaknya
meminta agar secara berkala dilakukan penyemprotan disinfektan di sekitar
lokasi karantina.
“Penanganan
Covid-19 ini harus dilakukan terintegrasi. Masyarakat sekitar tidak perlu resah
dan was-was karena sudah ada petugas medis yang menerapkan protokol kesehatan,”
kata Joko Cahyono.
Menurut
Joko, keresahan warga ini bisa disikapi manajemen hotel dengan meliburkan para
karyawan. Namun setelah proses karantina berlangsung, para karyawan bisa
dipekerjakan kembali.(*)
0 komentar:
Posting Komentar